Bandung - Kesadaran membela negara penting ditanamkan sebagai landasan sikap dan prilaku bangsa Indonesia dalam menghadapi dinamika ancaman sekaligus mewujudkan Ketahanan Nasional.
"Kesadaran bela negara ini selanjutnya harus diaktualisasikan dalam lingkup tugas masing-masing di bidang penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)", kata Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono saat bertindak menjadi Inspektur Upacara sekaligus membuka Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kementerian PUPR Angkatan I, di Komplek Pusdiklat BPSDM Kementerian PUPR di Cicaheum, Bandung, Sabtu (28/5).
Diklat Bela Negara yang berlangsung selama 3 hari tersebut diikuti sebanyak 88 orang pejabat di lingkungan Kementerian PUPR terdiri dari pejabat Pimpinan Tinggi Madya sebanyak 14 orang sedangkan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebanyak 74 orang.
Ditambahkannya jika Diklat Bela Negara Ini dilaksanakan dengan penuh kesungguhan akan memberikan kontribusi yang besar dan menjadi modal sosial bangsa yang besar yang maju, berkepribadian dan berkebudayaan yang sejajar dengan negara maju lainnya dalam peradaban dunia.
Membela negara, tidak hanya dilakukan oleh militer. "Akan tetapi yang bukan militer dapat berperan menghadapi ancaman non militer yang juga membahayakan atau yang berimplikasi mengancam kedaukatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa," terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, memperhatikan arahan Bapak Presiden RI tentang upaya meningkatan daya saing kita terhadap negara lain, maka tahun 2016 telah dicanangkan sebagai tahun percepatan yang fokus pada upaya deregulasi atas berbagai aturan yang menghambat investasi, penyediaan infrastruktur yang andal, serta peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Dikatakan, sesuai dengan kegiatan Diklat bela negara ini, maka upaya peningkatan kompetensi SDM tidak hanya pada aspek penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja. "Akan tetapi juga harus ditujukan agar memiliki kualitas sikap mental dan prilaku cinta tanah air dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara." Ungkapnya.
Diklat Bela Negara yang dihadiri Kepala Badan Diklat Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Hartind Asrin tersebut mengambil tema "Melalui Pendidikan dan Pelatihan Kader Bela Negara Bagi Pejabat Eselon I dan II Kementerian PUPR Kita wujudkan Pimpinan Yang Berkarakter". (Iwn)
Download disini