"Penggunaan anggaran harus bermanfaat untuk rakyat dan memprioritaskan pencapaian tujuan pembangunan. Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function tetapimoney follow program priority, artinya tidak semua tugas dan fungsi diberikan anggaran secara merata.", ungkap Yusid Toyib dalam acara Pembahasan Rencana Kegiatan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi 2017, di Jakarta.
Sebagaimana arahan Menteri PUPR dan sesuai dengan arahan Presiden terkait Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017 tentang pengaturan program dan kegiatan. Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Bina Konstruksi juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi dasar kebijakan dalam penyusunan rencana kerja DJBK T.A 2017.
Antara lain melaksanakan kegiatan sesuai agenda prioritas nasional / kementerian atau penuntasan kegiatan di tahun sebelumnya. Sehingga produk yang dihasilkan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh stakeholder, serta agar pemenuhan sarana/prasarana pembinaan konstruksi agar berfungsi optimal.
Pada pertemuan Rapat Koordinasi 14 Juli 2016 lalu, Anggaran DJBK TA. 2017 dialokasikan sebesar Rp500M atau lebih rendah Rp180 M dari TA. 2016. Namun setelah pembahasan lebih lanjut tanggal 14 September 2016, maka alokasi anggaran DJBK TA. 2017 menjadi hanya sebesar Rp380,3 Milyar atau Rp300 Milyar lebih rendah dari TA. 2016.
“Untuk itu, kita harus lebih ekstra melakukan refocusing/mapping kegiatan yang benar-benar prioritas. Sehingga apa yang sudah kita lakukan di bulan Juli 2016 lalu harus kita mapping kembali”, tambah Yusid.
Meskipun anggaran berkurang, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib menyatakan optimis dapat memanfaatkan anggaran tersebut untuk pembinaan konstruksi. (DRI)
Download disini