Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Workshop Sistem Informasi Pemprogaman Konsultasi Regional Tahun 2016, Senin (25/01/2016) di Jakarta.
Acara tersebut dipimpin langsung oleh Dirjen Cipta Karya Andreas Suhono, dan dihadiri oleh Tenaga Ahli Direktur Cipta Karya, Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Direktur Bina Penataan Bangunan, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktur PPLP dan Direktur Pengembangan SPAM serta Pejabat Eselon III dan Eselon IV di lingkungan Ditjen Cipta Karya.
Cipta Karya pada tahun 2015 telah melakukan upaya guna mengejar ketertinggalan progres dari Bulan Juli masih kurang lebih 10%. Melalui beberapa cara percepatan seperti revisi dan sebagainya sehingga pada akhir tahun 2015 bisa memenuhi target yakni 93%. Diharapkan percepatan tersebut tidak berhenti di tahun 2015 namun dapat berlanjut di tahun 2016. “Upaya-upaya percepatan kita di tahun 2015 nampaknya harus kita lanjutkan sesuai arahan bapak menteri bahwa pada tahun 2016 tidak hanya bicara percepatan saja tetapi juga kita diminta fokus pada kualitas,” tutur Andreas.
Andreas juga menjelaskan, alasan diselenggarakannya acara ini adalah untuk melihat sejauh mana Renstra di lingkungan Dirjen Ciptas Karya dapat di finalisasi. Selain itu juga diharapkan dapat dilaksanakan pengecekan ulang atau peninjauan kembali Renstra sehingga jika ada kekurangan dapat segera direvisi, termasuk target dan sasaran yang membutuhkan justifikasi bisa dilaksanakan saat ini juga, sebelum konsultasi regional dilaksanakan pada awal Bulan Februari.
Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pelaksanaan program yaitu, pertama, Kebijakan Gerakan Nasional 100-0-100. Kedua, ada tiga fokus pendekatan pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi, membangun sistem infrastruktur permukiman, melalui pembangunan infrastruktur permukiman skala regional, dan pembangunan pada kawasan strategis nasional, fasilitasi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, melalui pendampingan penyusunan NSPK, dokumen perencanaan kawasan/sektoral, serta pembangunan permukiman skala kawasan dan pemberdayaan masyarakat, yang dilakukan masyarakat yang dilakukan pada skala lingkungan melalui pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat. Ketiga, isu-isu global terkait pembangunan permukiman meliputi Sustainable Development Goals (SDGs), perubahan iklim, pengarusutamaan gender dan kemampuan pendanaan.
Setelah arahan dari Dirjen Cipta Karya acara kemudian dilanjutkan dengan paparan Rancangan Renstra 2015-2019, Laporan Kinerja 2015 dari masing-masing Unit Eselon 2 di lingkungan Ditjen Cipta Karya yang disertai dengan diskusi bersama para peserta konsinyasi.
Sebagai tindak lanjut dari Konsinyasi Penyusunan Rencana Strategis ini setiap Unit Eselon II dilingkungan Ditjen Cipta Karya akan menyusun Renstra di level Eselon II masing-masing yang memuat kebijakan dan strategi masing-masing sektor dalam mencapai target-target yang diamanahkan dan dilengkapi dengan rencana lokasi pada tiap-tiap kegiatan di periode 2015-2019 dan akan melakukan refocusing kegiatan di lingkungan DJCK, dengan output dan outcome yang jelas. "Saya nanti juga ingin melihat Renstra yang sudah disiapkan dari masing-masing direktorat, mudah-mudahan sekembali dari acara ini dapat dituntaskan dan segera ditandatangani,” tutup Suhono. (randal DIY/ir)
Download disini