(0362) 22248
putr@bulelengkab.go.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Cipta Karya Optimalkan Pendanaan PHLN Untuk Mencapai 100-0-100

Admin putr | 03 Agustus 2016 | 503 kali

Belitung - Mengacu pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Bluebook 2015-2019, rencana alokasi pendanaan pinjaman luar negeri untuk bidang Cipta Karya sebesar US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 120,17 triliun akan digunakan untuk mendanai 26 kegiatan strategis bidang Cipta Karya. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Andreas Suhono saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Ditjen Cipta Karya Tahun 2016 di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Selasa (2/8).

Andreas mengatakan bahwa berdasarkan evaluasi mulai dari terbitnya bluebook pada Juni 2015 sampai dengan pertengahan 2016 ini, kegiatan yang sudah ditandatangani perjanjian pinjamannya atau loan agreement sebanyak empat kegiatan dengan nilai sebesar US$ 682 juta.

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan pendanaan untuk memenuhi target nasional bidang Cipta Karya sampai dengan 2019 diperkirakan sekitar Rp 800 triliun, sedangkan ketersediaan APBN untuk lima tahun yang akan datang sangat terbatas, diperkirakan hanya sebesar Rp 128 triliun. Sehingga terdapat gap kebutuhan pendanaan infrastruktur bidang Cipta Karya yang sangat besar.

Menurutnya, dalam mengurangi gap tersebut, perlu adanya alternatif sumber pendanaan lainnya untuk membiayai kegiatan bidang Cipta Karya. “Salah satu alternatif sumber pendanaan lain yang potensial untuk membiayai kegiatan bidang Cipta Karya adalah melalui PHLN,” ujar Andreas.

Andreas mengatakan, Rakor PHLN merupakan forum koordinasi tahunan Ditjen Cipta Karya dalam rangka perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang dibiayai melalui PHLN. Melalui kegiatan ini diharapkan akan mampu mengoptimalkan perencanaan dan pemanfaatan pinjaman luar negeri serta menjamin hasil keluaran yang sesuai dengan target capaian dan indikator keberhasilannya.

Salah satu program strategis Ditjen Cipta Karya yang ditargetkan tercapai pada 2019 adalah program 100-0-100, yakni 100 persen akses air minum, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen akses terhadap sanitasi sehat.

Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP), Dwityo A Soeranto menjelaskan, terdapat 12 kegiatan pinjaman dan hibah luar negeri yang sedang berjalan saat ini, dan sebanyak lima kegiatan diantaranya akan berakhir pada 2016.

Dalam Rakor PHLN Ditjen Cipta Karya tersebut turut hadir perwakilan dari Bappenas dan para development partneryang telah memberikan dukungan pendanaan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.

Disela-sela acara tersebut, Dirjen Cipta Karya didampingi Wakil Bupati Belitung menyempatkan diri mengunjungi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung dengan kapasitas 10 liter per detik. Dengan dibangunnya sarana air minum di wilayah tersebut diharapkan akan memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Belitung khususnya di Desa Simpang Rusa dan Desa Bantan Kecamatan Membalong.

Selain mengunjungi SPAM, Dirjen Cipta Karya juga mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Juru Seberang, Belitung. (ran/bns)

Download disini