Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan apresiasi kepada Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) yang telah mengambil inisiatif untuk memberikan diskon tarif tol untuk seluruh ruas tol di Indonesia. Diskon tarif tol diberlakukan untuk mengurangi beban volume kendaraan pada saat puncak arus mudik Lebaran 2019.
“Dengan adanya diskon menjadi kesempatan kepada masyarakat untuk membeli produk-produk lokal di kampung halaman atau di sepanjang perjalanan, sehingga manfaatnya juga bisa dirasakan masyarakat luas,” kata Menteri Basuki seperti yang disampaikan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja saat pengumuman diskon tarif tol mudik Lebaran 2019 di Media Center, Gedung Utama Kementerian PUPR, Jumat (24/5/2019).
Pengumuman pemberlakuan diskon tarif tol disampaikan oleh Ketua Umum ATI yang juga menjabat Direktur Utama PT. Jasa Marga (Persero) Desi Arryani didampingi oleh Direktur Utama Nusantara Infrastruktur M Ramdani Basri, dan Direktur Independen PT Citra Marga Nusaphala Persada Joko Sapto M. Mulyono.
Pemberian diskon tarif tol sebesar 15% untuk seluruh ruas tol operasional di Indonesia. Diskon diberlakukan pada masa arus mudik dan arus balik. Saat mudik diskon diberikan selama 3 hari mulai Senin, 27 Mei pukul 00.00 WIB hingga Rabu, 29 Mei pukul 23.59 WIB. Untuk arus balik berlaku selama 3 hari mulai Senin, 10 Juni hingga Rabu, 12 Juni 2019 pukul 23.59 WIB.
Ketua ATI, Desi Arryani menjelaskan, bahwa diskon tarif tol merupakan inisiasi dari ATI sebagai bentuk pelayanan dan apresiasi bagi pengguna jalan tol serta bertujuan mendistribusikan lalu lintas agar tidak menumpuk di sejumlah tanggal tertentu.
“Jika dicermati, diskon tidak diberikan saat prediksi puncak arus mudik maupun balik Lebaran agar lalu lintas dapat terdistribusi dengan baik. Hal ini mengingat tingginya volume lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran," ungkap Desi pada konferensi pers yang berlangsung di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hari ini (24/05).
Selain itu, menurut Desi, diskon tarif tol juga diberikan agar masyarakat yang melakukan perjalanan untuk melakukan silaturahmi pada periode mudik dan balik Lebaran dapat menjadi lebih mudah dan murah dalam perjalanan ke kampung halaman.
Desi berharap dengan adanya kebijakan pemberian diskon dapat menjadi acuan bagi pengguna tol dalam merencanakan perjalanan mudik. Pemudik juga dihimbau untuk memperhatikan kesiapan kendaraan, menjaga kesehatan/kebugaran, memperhatikan rambu-rambu serta mematuhi arahan petugas demi keselamatan selama perjalanan dan mengisi uang elektroniknya dengan jumlah cukup sebelum memasuki jalan tol sehingga turut mengurangi lama waktu antrian.
“Saldo kurang juga berkontribusi pada kemacetan. Sebagaimana diketahui kalau bayar dengan kembalian saja juga akan menimbulkan antrean. Jadi tolong disiapkan betul,” tutur Desi.
Penggunaan jalur darat pada Lebaran tahun ini diperkirakan akan meningkat dari tahun sebelumnya. Salah satu faktornya adalah tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa mulai Merak hingga Probolinggo. Disamping jalan tol, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan jalan non tol dengan kondisi mantap diatas 90% dan mendorong pemudik tidak hanya menggunakan jalur Pantura saja namun juga Pansela Jawa.
Disamping diskon tarif tol, juga ada ruas tol yang sudah operasional namun masih belum diberlakukan tarifnya yakni Ruas Tol Pandaan – Malang seksi 1 – 3 (31 Km). Jalan Tol Trans Jawa dari Merak-Ponorogo sepanjang 1.000,7 km, dengan ruas yang sudah operasional sepanjang 996 km dan sisanya fungsional sepanjang 4,7 km yakni pada ruas Tol Pandaan – Malang seksi 4 Singosari – Pakis.
Untuk rest area, tersedia 75 rest area di sepanjang Tol Trans Jawa yang terdiri dari 32 tipe A, 22 rest area tipe B, dan 21 rest area tipe C. Tipe A memiliki fasilitas paling lengkap yakni tersedianya toilet, area parkir, ATM center, mushola, SPBU, minimart, restoran, bengkel, klinik, dan ruang terbuka hijau (RTH).
Sementara Tol Trans Sumatera yang siap digunakan sepanjang 503 km terdiri dari tol operasional sepanjang 278 km yakni Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar (140,9 Km), Palembang-Indralaya (21,93 Km), Medan-Binjai Seksi 2 & 3 (10,46 Km), Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (62,11 Km) dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa (42,7 Km).
Kementerian PUPR juga akan membuka tol Fungsional sepanjang 225 km, yaitu Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang 189 km, Kayuagung-Palembang-Betung 33 km, dan Medan – Binjai Seksi 1 2,8 km. Ketersediaan rest area di Tol Trans Sumatera yakni 4 rest area sementara di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar dan 5 rest area sementara di Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dan 11 rest area sementara di ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. (Tri/Iwn)