Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan kegiatan Jambore Sanitasi ke-7 dengan tema “Sanitasi Aman, Belajarku Nyaman” pada 3-9 Agustus 2016 di Jakarta. Kegiatan Jambore Sanitasi yang telah diselenggarakan sejak 2008 lalu tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya sanitasi.
Rangkaian kegiatan Jambore Sanitasi terdiri dari kegiatan workshop dengan berbagai narasumber lintas sektor yang bermanfaat bagi peserta jambore, kunjungan lapangan ke unit pengolahan air limbah dan pengolahan sampah, Deklarasi Sanitasi, serta penjurian untuk memilih Duta Sanitasi tingkat nasional.
Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Dodi Krispratmadi dalam konferensi pers mengenai penyelenggaraan Jambore Sanitasi 2016 di Gedung Kementerian PUPR, Kamis (23/6) mengatakan, Kementerian PUPR memiliki masterplan 11 tahun untuk kampanye sanitasi, dan kegiatan jambore tersebut merupakan salah satu cara untuk mengkampanyekan sanitasi.
Dalam acara konferensi pers tersebut turut hadir narasumber lainnya yaitu Komikus Muhammad Misrad atau yang dikenal dengan nama Mice dan Duta Sanitasi Nasional 2012, Ilona Beatrix Hendrata.
Ia mengatakan, Kementerian PUPR memilih tema “Sanitasi Aman, Belajarku Nyaman” karena sasaran kampanye kali ini adalah pelajar, khususnya anak-anak sekolah menengah pertama (SMP). Menurutnya, tema tersebut juga berhubungannya dengan tema Hari Air Dunia “Water and Jobs”.
Maksud dari tema tersebut yaitu, lanjutnya, dengan sanitasi yang baik, maka kondisi lingkungan akan aman dari berbagai penyakit dan lainnya sehingga belajar pun menjadi nyaman. Ia menambahkan bahwa jambore sanitasi yang pertama diselenggarakan pada 2008 dan selanjutnya pada 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014.
Pelaksanaan Jambore Sanitasi tahun ini didahului dengan pre-event, seperti Lomba Komik Sanitasi 2016 dengan tema yang serupa dengan Jambore Sanitasi 2016 yaitu “Sanitasi Aman, Hidupku Nyaman”. Selain lomba komik sanitasi, ada juga lomba karya tulis dan poster di seluruh Indonesia.
Calon peserta dapat mengikuti lomba komik dengan mengirimkan hasil karyanya yang dihubungkan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di bidang sanitasi. Pengumpulan komik paling lambat diterima pihak panitia pada 15 Juli 2016.
Hasil karya dari peserta lomba akan dinilai oleh para dewan juri yaitu Pemerhati Sanitasi dan Air Minum Sjukrul Amien, Muhammad Misrad sebagai seorang kartunis profesional dan seorang pembuat komikstrip Beng Rahadian.
Para pemenang dari lomba tersebut selain berhak mendapatkan sejumlah hadiah juga akan dijadikan sebagai Duta Sanitasi Tingkat Provinsi dan akan mewakili provinsinya untuk ikut serta dalam jambore sanitasi tingkat nasional di Jakarta. Sementara untuk pemenang lomba komik, hasil karyanya nanti akan dijadikan sebagai media kampanye dan akan dicetak dan disebarluaskan melalui media cetak nasional.
Dodi pun berharap seluruh peserta Jambore Sanitasi nanti, dapat mengkampanyekan sanitasi kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Mice, lomba Komik Sanitasi ini sebenarnya sudah lama digaungkan, tapi memang pesertanya masih minim. “Memang perlu dikampanyekan tentang apa arti sanitasi itu sendiri karena kata sanitasi itu sendiri memang belum familiar di masyarakat,” ujarnya.
Mice beranggapan orang takut ikut lomba gambar komik karena takut gambarnya jelek. “Pengalaman saya kalau menilai, untuk konten 70 persen dan visual 30 persen,” ucapnya.
Ilona Beatrix Hendrata yang hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan perasaannya karena terpilih sebagai Duta Sanitasi Nasional 2012 lalu. “Saat ikut Jambore Sanitasi saya senang sekali, karena selain ketemu teman baru dari 33 provinsi untuk berdiskusi tentang sanitasi di daerahnya masing-masing, juga dapat pembekalan bagaimana caranya berbicara di depan umum,” tuturnya. (Iwn/Tr)
Download disini