(0362) 22248
putr@bulelengkab.go.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kementerian PUPR dan Komisi V DPR RI Tinjau Pembangunan Jalan Pintas Singaraja – Mengwitani

Admin putr | 26 November 2019 | 551 kali

Bali – Sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata di Bali, khususnya yang menghubungkan kawasan Bali bagian Selatan dan Utara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Jalan Pintas (Shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja dengan panjang sekitar 12,76 km. Jalan pintas tersebut akan memperpendek jarak tempuh dari semula sepanjang 13,46 km dengan mengurangi jumlah kelokan yang ada.

Jalan pintas tersebut akan dibangun pada 10 lokasi, yakni untuk titik 1 sampai 4 berada di wilayah Kabupaten Tabanan, sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng.

“Untuk pembangunan di titik 3 sudah selesai sepanjang 480 meter, sementara titik 4 dengan panjang 1.096 meter progresnya mencapai 85,11%. Dimana akan segera dilakukan pengecoran untuk rigid pavement nya,” kata Direktur Pembangunan Jalan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Heri Kementerian PUPR Marzuki saat mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI meninjau proyek jalan pintas Singaraja – Mengwitani di titik 3 dan 4, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Menurut Marzuki, total anggaran pembangunan jalan pintas pada titik 3 dan 4 sebesar Rp 128,3 miliar yang bersumber dari APBN. Sementara untuk progres pembangunan pada titik 5 dan 6 saat ini telah mencapai 95%, sehingga titik 3, 4, 5, dan 6 ditargetkan dapat selesai pada akhir 2019.

Selanjutnya untuk tahun 2020 akan dilakukan pembangunan pada titik 7–8, dilanjutkan tahun 2021 pada titik 9 dan 10 serta 1 dan 2. Pembangunannya akan segera dilakukan menunggu kesiapan tanah dari Pemerintah Daerah.

Lasarus, selaku Ketua Rombongan Komisi V DPR RI menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan infrastruktur tersebut. “Short cut ini memang diperlukan karena kondisi jalan yang padat dan jalannya yang berliku,” kata Lasarus.

Lasarus berharap dengan dibangunnya short-cut ini dapat memperlancar pergerakan orang dan logistik, mengingat Provinsi Bali menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri sehingga diperlukan kondisi infrastruktur yang baik. Lasarus menambahkan, pembangunan short-cut ini juga perlu memperhatikan kearifan masyarakat lokal yang menjadi salah satu nilai jual Pulau Bali.

Pada musim liburan volume kendaraan akan lebih padat sehingga sering terjadi kemacetan, khususnya pada jalan dengan geometrik yang berbelok-belok. Waktu tempuh rata-rata yang diperlukan untuk melewati jalur ini dari Denpasar menuju Singaraja sekitar 2,5 jam. Dengan dibangunnya short-cut ini dapat memangkas waktu tempuh hingga 30 menit. (PPHAL)