(0362) 22248
putr@bulelengkab.go.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kementerian PUPR Kurangi Disparatis Antar Wilayah Dengan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur

Admin putr | 06 April 2018 | 394 kali

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) terus berupaya agar pembangunan infrastruktur bisa tersebar merata baik dari ujung Barat sampai ujung Timur untuk mengurangi disparatis antar wilayah sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu mengatakan, pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional dalam meningkatkan daya saing Indonesia sekaligus mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain. Apalagi saat ini indeks daya saing infrastruktur Indonesia tahun 2017 adalah 60 lebih baik bila dibandingkan dengan tahun lalu yaitu di angka 62.

“Pembangunan infrastruktur PUPR tahun ini difokuskan pada 35 wilayah pengembangan strategis untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi disparitas antar wilayah," kata Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Adang Saf Ahmad pada acara Sindo Weekly menggelar agenda tahunan bertajuk Government Award 2018, Kamis Malam (5/3/2018), di Kawasan Thamrin, Jakarta.

Menurutnya, guna mengurangi disparitas wilayah tersebut maka Kementerian PUPPR berusaha memadukan antara pengembangan wilayah dengan market driven, mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan, memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah strategis, dan mendukung percepatan pertumbuhan kawasan. "Untuk itu diperlukan keterpaduan perencanaan antara infrastruktur dengan pengembangan kawasan strategis, dan sinkronisasi program antar infrastruktur," ungkap Adang.

Dikatakannya, Kementerian PUPR dalam tugas pembangunan infrastruktur, memiliki tanggung jawab yang cukup besar karena harus membangun infrastruktur baik Jalan, Jembatan, air, bahkan pemukiman.

Disamping wilayah pengembangan strategis, untuk mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII tahun 2018, Kementerian PUPR juga diminta untuk membangun dan renovasi 15 venue olahraga di Gelora Bung Karno Jakarta yang telah selesai 100 persen, kemudian venue Dayung dan Shooting Range di Kompleks Jakabaring Sport Center (JSC) Palembang telah selesai dan Wisma Atlet Kemayoran juga telah rampung. Disamping itu juga membangun venue Layar dan Jetski di Ancol progresnya telah mencapai 20,83 persen dan target rampung pada Agustrus 2018.

Bebarapa venue tambahan lainnya juga dikerjakan Kementerian PUPR yakni renovasi pedepokan silat, renovasi 11 venue di Jawa Barat berupa lapangan sepak bola, canoe slalom dan paragliding yang akan rampung Juni 2018.

Sementara itu, dalam Rangka IMF-Annual Meeting 2018 ada sebanyak 6 kawasan pariwisata yang didukung infrastrukturnya antara lain Labuan Bajo, Borobudur, Tanah Toraja, Bali, Mandalika, dan Danau Toba. “disana kita dukung program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman yang orentasinya bagaimana menata dan meningkatkan serta membuat cantik kawasan pariwisata kita,” paparnya.

Dari segi konektivitas, Kementerian PUPR juga tengah melakukan peningkatan konektifitas dengan membangun jalan tol 1000 km baik melalui APBN juga melalui skema KPBU, juga membangun jalan baru sepanjang 2650 km serta jembatan baru sepanjang 30 km. Sedangkan untuk ketahanan air dan pangan, Kementerian PUPR juga tengah membangun 65 bendungan juga 1 juta pembangunan jaringan irigasi.

Untuk sektor Perumahan, Kementerian PUPR juga memiliki program satu juta rumah, serta infrastruktur permukiman,” kita ingin akses air minum layak itu 100 persen, dan artinya seluruh warga nanti dapat mengakses air minum yang layak,” jelasnya.

“Adapun kawasan permukiman kumuh perkotaan, tentunya kita ingin tidak ada lagi kawasan kumuh diperkotaan,” ungkapnya.

Ditambahkannya, selain proyek-proyek besar Kementerian PUPR juga tengah menyelenggarakan program-program kerakyatan melalui kegiatan padat karya, “ ini bisa berupa pembangunan, rehabilitasi irigasi kecil,”tandasnya.