Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mendorong peningkatan kapasitas industri beton pra cetak yang ada di Indonesia. Karena kebutuhan akan beton pra cetak akan semakin meningkat, seiring meningkatnya aktivitas pembangunan di sektor infrastruktur dan perumahan bagi masyarakat di masa yang akan datang.
“Kementerian PUPR akan terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas dan penggunaan beton pra cetak dan pra tegang dalam pembangunan infrastruktur dan perumahan di Indonesia,” ujar Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Darda Daraba saat membuka Pameran Khusus Industri Beton dan Konstruksi Concrete Show South East Asia 2016 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/9).
Saat ini, menurutnya, produk-produk beton pra cetak dan pra tegang telah banyak digunakan dalam pekerjaan konstruksi seperti tiang pancang, sheet pile dan di dinding diafragma, plat lantai, kolom dan balok bangunan gedung, dinding bangunan, gider jembatan, con block untuk lapisan perkerasan jalan. Untuk itu, ia meminta agar indutstri beton nasional bisa mempersiapkan kemampuan sumber daya industrinya baik secara kualitas maupun kapasitasnya.
Berdasarkan data yang ada pada Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), pada 2015 lalu, kapasitas industri beton mencapai 25,45 juta ton atau sekitar 18,60 persen dari total nilai pekerjaan beton nasional. Sesuai program rencana strategis Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR menargetkan kapasitas industri beton akan didorong hingga mencapai angka 41 juta ton atau 30 persen pada 2019 mendatang.
“Semakin tahun seiring dengan meningkatnya aktivitas pembangunan infrastruktur nasional, maka kebutuhan permintaan beton pra cetak dan pra tegang juga akan semakin meningkat,” kata Darda.
Darda menilai bahwa industri beton di Indonesia memiliki beberapa keunggulan antara lain kualitas material beton lebih terjamin dan adanya jaminan kontinuitas proses produksi material beton, sehingga pelaksanaan konstruksi dapat terjaga dan lebih akurat serta waktu pelaksanaan pembangunan lebih cepat dan berkualitas. “Kami juga akan ikut mensosialisasikan penerapan sistem pra cetak dan pra tegang untuk bidang pembangunan sumber daya air, bina marga, cipta karya dan perumahan,” tambahnya. (info ditjen penyediaan perumahan/tw)
Download disini