Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-BP) I Ketut Jayada melalui laporannya tanggal 19 Januari 2015, menyampaikan kronologis kejadian semburan pada bangunan pengambilan Waduk Titab-Ularan di Provinsi Bali sebagai berikut :
A. Kronologis Kejadian
1) Pada tanggal 13 Desember 2015 dilaksanakan impounding/pengisian awal waduk Titab-Ularan. Pengisia awal tersebut yang direncanakan memerlukan waktu selama 28 hari (debit base flow 3,05 m3/detik). Pada tanggal 15 Januari 2016 sudah mencapai elevasi ambang bangunan pengambilan El. 131,20 m.
2) Pada tanggal 16 Januari 2016, pada Pukul 16.00 WITA ada percepatan debit yang masuk ke dalam bangunan pengambilan, sehingga terjadi udara terperangkap didalam konduit yang mengakibatkan semburan air. Percepatan debit ini akibat terjadinya hujan di hulu bendungan.
B. Evaluasi Hasil Kejadian
1) Faktor penyebab semburan adalah terjadinya ruang kosong pada konduit dan pipa pesat/penstock, dengan adanya peningkatan volume air yang begitu besar/banjir, mengakibatkan udara yang terjebak menekan balik keluar inlet, kemudian menyembur dan mendorong plat beton penutup bangunan pengambilan.
2) Hasil evaluasi secara konstruksi, tidak ada indikasi kerusakaan pada Tubuh Bendungan , Pelimpah, Bangunan Pengambilan (Pengeluaran) secara prinsip dalam keadaan aman.
3) Evaluasi secara total terhadap bangunan utama diperlihatkan pada monitoring Instrumentasi Bendungan yang sudah terpasang pada tubuh bendungan, seperti patok geser, pengukur rembesan , dan lain-lain tidak terjadi perubahan perilaku yang mengkhawatirkan (aman).
4) Celah pada dinding beton (parapet) bukan merupakan retakan, tetapi merupakan celah sambungan konstruksi. Bangunan pengambilan segera diperbaiki.
5) Bangunan pengambilan segera diperbaiki
C. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi secara menyeluruh disimpulkan saat ini kondisi Bendungan Titab-Ularan, dalam keadaan aman.
Download disini