Konektivitas Jalan Yang Memadai Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia

Jakarta – Untuk menurunkan biaya produksi dan distribusi sehingga daya saing produk Indonesia meningkat, maka diperlukan konektivitas jalan yang memadai yang dapat menghubungkan ke bandar udara dan pelabuhan. Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya membangunan konektivitas jalan antar wilayah untuk mempermudah akses dari satu lokasi ke lokasi lain.

Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H Sumadilaga dalam acara Money Report dengan tema “Membangun Konektivitas ASEAN” di Jakarta, Kamis (2/6) mengatakan bahwa Indonesia kalau dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya tentu jauh lebih besar, karena Indonesia merupakan negara kepulauan.

Menurutnya, sebagai negara kepulauan membangun konektivitas antar wilayah menjadi sangat penting. Misalnya, ada istilah Tol Laut yang bertujuan agar seluruh wilayah di Indonesia bisa terhubung sehingga tercapai efesiensi produksi dan distribusi barang kepada pasar. “Nah disinilah tentu pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas tersebut,” katanya.

Berkaitan dengan infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan dan ketahanan air, Danis mengatakan, peran Kementerian PUPR dalam lima tahun ke depan yaitu akan membangun jaringan irigasi baru untuk mengcover 1 juta hektar areal pertanian, kemudian akan merehabilitasi jaringan irigasi seluas 3 juta hektar.

Kemudian yang berhubungan dengan sumber air, lanjut Danis, Kementerian PUPR akan membangun 49 bendungan baru serta 16 bendungan yang sedang berjalan. “Jadi total ada 65 Bendungan yang sedang berjalan yang sedang dibangun Kementerian PUPR,” katanya.

Disamping itu dibangun penampungan air atau yang disebut embung. “Embung dibangun untuk menampung air, terutama didaerah kawasan Indonesia Timur seperti di NTT dan NTB untuk mendukung pertanian,” tegasnya. (Iwn)