Pemerintah Indonesia yang terus memfokuskan pada pembangunan infrastruktur telah mengumumkan berbagai paket stimulus ekonomi yang signifikan dan komprehensif, yang erat kaitannya dengan sektor infrastruktur. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar jasa konstruksi yang paling dinamis di dunia.
Menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia berhasil menarik investasi asing sebesar USD 59,9 miliar pada tahun 2015 dan menjadi negara terbaik di dunia (setelah Cina). Sementara itu, di dalam negeri sendiri, 8 % dari APBN 2016 atau setara dengan Rp 313,5 triliun dialokasikan untuk proyek-proyek infrastruktur.
“Kami melihat peluang bisnis besar di sektor jasa konstruksi Indonesia,”dikatakan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib, saat jumpa pers terkait pelaksanaan acara Konstruksi Indonesia (KI) 2016 dan The Big 5 Construct Indonesia (19/5) di Jakarta.
Yusid mengatakan, Konstruksi Indonesia 2016 yang akan dilaksanakan bersamaan dengan Indonesia Infrastructure Week 2016 pada tanggal 9-11 November di Jakarta Convention Center, serta pameran internasional terkemuka The Big 5 Construct Indonesia 2016, menjadi sebuah acara konstruksi dan bangunan terbesar di Indonesia.
“Kedua acara besar ini menjadi ajang pertemuan para pemangku kepentingan dari pemerintah dan sektor swasta, dalam forum interaktif yang menampilkan berbagai proyek pemerintah dan perusahaan pelaku industri konstruksi dan infrastruktur, baik nasional maupun internasional,” tambah Yusid.
Acara tersebut, tambah Yusid, juga mencakup ekspos dari pemerintah Indonesia untuk menumbuhkan praktek-praktek terbaik di industri konstruksi yang dapat membawa peluang bisnis baru terkait dengan proyek-proyek infrastruktur di masa mendatang.
Lebih lanjut, Yusid mengatakan bahwa di tahun 2015-2016, pihaknya menargetkan Rp 6 triliun (USD 452 juta) untuk ekspor jasa konstruksi, lalu menargetkan Rp 15 triliun (USD 1.130 juta) dari tahun 2015 hingga 2019.
“Kami mendorong semua pemangku kepentingan di sektor ini untuk memfokuskan pada peningkatan kapasitas badan usaha dan kompetensi tenaga kerja,”tutur Yusid.
Para pelaku industri, melalui asosiasi yang terkait, diharapkan juga terus membenahi kemampuan manajerial, meningkatkan keahlian teknis, dan terus mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas kerjanya.
Dengan demikian, tidak saja Indonesia mampu bersaing lebih baik dengan negara-negara ASEAN, tetapi di dalam negeri pun mampu menghasilkan proyek-proyek berkualitas yang dapat membantu membangun negeri ini.
Konstruksi Indonesia 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR akan menghadirkan berbagai alat berat dan teknologi mutakhir bagi industri konstruksi infrastruktur, The Big 5 Construct Indonesia akan menghadirkan produk-produk bangunan dan kosntruksi yang baru serta inovatif dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk CPD (Continuing Professional Development) bagi para tenaga ahli. Penggabungan kedua pameran konstruksi besar ini menjadikannya sebagai acara sektor konstruksi kelas dunia terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Event Director DMG Events Ashley Roberts mengatakan bahwa bergabungnya The Big 5 Construct Indonesia dengan Konstruksi Indonesia pada tahun ini merupakan langkah tepat untuk membawa acara ini ke skala internasional mengingat Indonesia diprediksi akan menjadi pasar konstruksi terbesar ke-lima dunia pada tahun 2025.
“Ini merupakan waktu yang menarik dan pameran ini memainkan peran penting dalam menyediakan lingkungan professional bagi organisasi local dan internasional untuk melakukan bisnis, menjalin kerjasama dengan pihak yang tepat dan pengalaman terbaik dalam dunia konstruksi global,”ujar Ashley.
Sementara itu, Sari S. Riana, Managing Director PT Infrastructure Asia yang telah menjadi mitra Kementerian PUPR dalam menyelenggarakan acara ini sejak 2012 mengatakan bahwa acara Konstruksi Indonesia dan The Big 5 Construct Indonesia akan dapat memberikan gambaran dan solusi kebutuhan pembangunan sektor konstruksi.
“Serta ajang alih teknologi untuk menghasilkan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur yang berkualitas, dan meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia,” tambah Sari. **
Download disini