Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melaksanakan lelang 2.371 paket kontraktual tahun 2016 atau senilai Rp 22,82 triliun dari keseluruhan 8.576 paket yang nilai totalnya mencapai Rp 59,98 triliun. Hal tersebut diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam Dialog Indonesia Economic Outlook 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta (1/12).
“Tahun 2015 kita baru bergerak Juni, Tahun 2016 paket pekerjaan senilai Rp 23 triliun sudah kita lelang. sehingga Januari 2016 penyerapan sudah bisa 10 persen."kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Ditambahkannya tahun ini diperkirakan kontribusi sektor konstruksi sebesar 6-7 persen terhadap pertumbuhan ekonomi, moment ini yang ingin dipertahankan bahkan ditingkatkan melalui belanja pemerintah di sektor konstruksi mulai dari Bulan Januari dan tidak menumpuk pada akhir tahun namun bisa sepanjang tahun.
Dari data yang dihimpun saat ini Ditjen SDA sudah melaksanakan sebanyak 957 paket (Rp 3,82 T) dari 2.316 paket (Rp 13,95 T), Ditjen Bina Marga 1.277 paket (Rp 18,76 T) dari 1.842 paket (Rp 30,56 T), Ditjen Cipta Karya 104 paket (Rp 207,56 M) dari 3.909 paket (Rp 10,87 T) Ditjen Penyediaan Perumahan 22 paket (Rp 24,68 M) dari 413 paket (Rp 4,42 T).
Menteri Basuki melanjutkan, salah satu peran Kementerian PUPR dalam pertumbuhan ekonomi adalah melakukan direct public investment di bidang PUPR. Saat ini Kementerian PUPR tidak hanya mengerjakan proyek infrastruktur yang baru tapi juga menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai sampai dengan 2014 dan diantaranya ada yang mangkrak.
“Dari 49 waduk yang akan dibangun 5 tahun kedepan, 13 waduk sudah mulai dibangun tahun ini,”tambah Basuki.
Selain itu juga jalan tol Cikopo-Palimanan dan Trans Jawa yang saat ini tinggal ruas Batang – Semarang sepanjang 70 km yang sudah mulai di tender ulang. “Dengan tender ulang ini maka dalam 3 bulan ke depan sudah ada investor baru yang bisa memulai pembangunan Batang-Semarang, sehingga pada tahun 2018, dari Merak sampai Surabaya sudah tersambung,” tukas Menteri Basuki.
Selanjutnya untuk memperlancar kegiatan ekonomi juga ditargetkan dalam 5 tahun kedepan panjang jalan tol dapat mencapai 1060 km. “Dari tahun 1974 – 2014 Indonesia hanya mempunyai jalan tol 870 km, dengan bertambahnya jalan tol sepanjang 1060 km dalam 5 tahun kedepan diharapkan dapat menjadi kelancaran konektivitas untuk memperlancar kegiatan ekonomi,”kata Menteri Basuki.
Sementara itu di pulau Kalimantan, Menteri Basuki mengatakan bahwa saat ini Jembatan Kapuas Tayan juga pekerjaannya sudah hampir rampung, dan diharapkan pada awal tahun 2016 sudah bisa diresmikan, sehingga dari Pangkalan Bun - Samarinda bisa ditembus tanpa terputus melalui darat.
Menteri Basuki juga menargetkan tahun 2018 pekerjaan Trans Papua sudah dapat diselesaikan, diharapkan jalan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Papua. “Trans Papua ini diutamakan karena tidak hanya menghubungkan dari satu tempat ke tempat lainnya tapi juga menurunkan harga yang mahal yang ada di Papua, di tahun 2017 akan ditembus dari Merauke ke Wamena,”tutur Basuki. (nrm)
Download disini