(0362) 22248
putr@bulelengkab.go.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Menteri Basuki : Pembangunan Infrastruktur PUPR Mendorong Pemerataan Pembangunan

Admin putr | 06 Januari 2017 | 396 kali

Malang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan di tahun 2017 ini Kementerian PUPR akan terus mendorong pemerataan pembangunan di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur akan dilakukan merata di seluruh Indonesia oleh Kementerian PUPR agar dampaknya bisa dirasakan secara langsung oleh masyakarat.

"Ya fokusnya di situ (pemerataan). Seperti yang disampaikan Pak Darmin (Menko Perekonomian) tadi, " kata Basuki usai Diskusi Kebijakan Pemerintah dengan Akademisi dan Kepala Daerah di Universitas Brawijaya, Kamis (5/1) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara.

Fokus pemerataan pembangunan, tambahnya sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Paripurna Kabinet pada awal 2017 di Istana Bogor pada Rabu kemarin (4/1).

Ia mengungkapkan rasio gini yang saat ini meningkat  dari 0,41 menjadi 0,39 juga merupakan dampak dari pembangunan infrastruktur dalam dua tahun terakhir.

"Ada empat sektor yang akan terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yakni sektor jasa, pertanian dan kehutanan, pertambangan dan infrastruktur, " ujarnya.

Menteri Basuki mengungkapkan selain membangun infrastruktur berupa jalan dan perumahan, Kementerian PUPR juga ditugaskan untuk mendukung sektor pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Dukungan tersebut dinyatakan Basuki diwujudkan melalui peningkatan penyediaan kebutuhan air untuk lahan irigasi.

"Di Indonesia saat ini memiliki 230 bendungan yang menyuplai irigasi baru sekitar 11 persen dari 7,3 hektare lahan irigasi," ujar

Untuk meningkatkan potensi lahan irigasi tersebut ia menyatakan Kementerian PUPR telah menargetkan pembangunan 65 bendungan sehingga lahan yang teraliri irigasi dengan sumber air dari bendungan bisa naik hingga 20 persen.

Menurutnya dengan tersedianya bendungan di lahan irigasi dapat meningkatkan kapasitas daya tanam di lahan tersebut, sehingga, indeks penanaman (IP) bisa 3 kali dalam setahun.                                                                                                              

Basuki menuturkan untuk pembangunan serta rehabilitasi irigasi juga dilakukan pada tahun ini di area sawah yang masih tadah hujan. Rehabilitasi irigasi seluas 3 juta hektare ini akan dilakukan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Tahun ini, dikatakan Basuki akan ada 3 bendungan yang selesai dibangun  yakni Bendungan Raknamo di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bendungan Teritip dan Bendungan Marangkayu di Provinsi Kalimantan Timur.

Tahun 2016 sendiri sebanyak 8 bendungan baru yang telah dimulai pembangunannya. Kedelapan bendungan tersebut yakni Bendungan Way Sekampung di Lampung, Bendungan Ciawi, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Cipanas, dan Bendungan Sukamahi di Jawa Barat, Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara, Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara serta Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur. (Ind)