Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membuka secara resmi Dialog Interaktif yang digelar Darma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian PUPR Selasa pagi di Ruang Sapta Taruna Kementerian PUPR, Jakarta (1/12). Dalam kesempatan itu Menteri PUPR didampingi Penasehat DWP Kementerian PUPR, Kartika Basuki Hadimuljono, Sekretaris Jenderal, Taufik Widjoyono dan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi Budaya dan Peran Masyarakat, Lana Winaryanti.
Dalam sambutannya, Menteri Basuki mengungkapkan, peranan keluarga sangatlah penting dalam mendukung pelaksanaan tugas di kantor. Terlebih bagi karyawan di lingkungan Kementerian PUPR dimana tuntutan kerja cukup tinggi sehingga terkadang melebihi dari jam kerja yang semestinya. Kondisi seperti ini tentu haruslah disikapi dengan bijak oleh suami/Istri yang notabene menjadi keluarga besar Kementerian PUPR.
“Dilingkungan Itjen contohnya, bila tinjauan ke daerah hampir rata-rata 3 minggu lamanya. Bila tidak ada pengertian dari keluarga di rumah, sulit rasanya menyelesaikan tugas. Oleh karena itu ketahanan keluarga sangat penting guna menunjang pelaksanan tugas di kantor,” tutur Menteri PUPR.
Basuki menilai, tema Dialog Interatif “Ketahanan Keluarga Dalam Meningkatkan Kulaitas SDM untuk Mendukung Suksesnya Pembangunan” sangat cocok dengan kondisi kekinian. Disisi lain, Kementerian yang dipimpinnya mendapatkan amanat untuk membelanjakan anggaran yang begitu besar. Sudah pasti diperlukan kerja keras dari karyawannya dan semua ini dapat terlaksana bila kondisi keluarga (rukun, damai, tidak bermasalah) memberikan dukungan penuh.
Dialog seperti ini sejatinya dibutuhkan oleh seluruh karyawan bukan hanya untuk ibu-ibu anggota Dharma Wanita semata. Ketahanan keluarga harus menjadi prioritas. “Tidak ada artinya kita bekerja keras. Kalau kondisi keluarga berantakan. Saya sangat berat dan tidak happy bila harus menandatangani izin perceraian. Terlebih penyalahgunaan narkoba dalam sebuah keluarga, tambah Basuki Hadimuljono.
Dalam kesempatan itu, Penasehat DWP – PUPR, Kartika Basuki dalam arahannya menyebutkan tema dialog dipilih mengingat pentingnya peranan keluarga sebagai unit sosial terkecil dan institusi pertama dalam pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, ketahanan keluarga merupakan basis bagi ketahanan nasional suatu bangsa. Begitu pula, keberhasilan pembangunan akan sangat tergantung pada kemampuan kita dalam menyiapkan kualitas generasi masa depan.
“Apabila kita gagal membangun individu yang sehat jiwa dan raga, maka nasib bangsa akan terancam. Hal itu akan berdampak rendahnya produktivitas dan terganggunya keamanan akibat individu-individu yang rentan terlibat konflik. Kondisi seperti ini akan menghambat dan menurunkan kualitas pembangunan serta berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan bangsa,” tutur Kartika Basuki.
Kegiatan Dialog diselenggarakan oleh Darma Wanita Pusat PUPR bekerjasama dengan Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian PUPR, dalam rangka menyambut Hari Bakti PUPR ke – 70 yang jatuh pada 3 Desember. Dialog menghadirkan nara sumber yang kompeten yakni Ratna Megawangi, dan Mia Sumaryanto. Dialog dihadiri oleh Pengurus dan anggota DWP Kemen PUPR , dan para pegawai Kemen PUPR.
Pada akhir sambutannya, Kartika Basuki berharap pesan dialog yang dihadirkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan, menggugah kepedulian sekaligus meningkatkan kemampuan agar dapat membentuk ketahanan keluarga yang kokoh. Harapan lain adalah para peserta akan lebih mampu memahami tantangan, persoalan, bertindak lebih bijak serta tepat dalam mendidik, mengasuh putra-putri nya. (Sony)
Download disini