(0362) 22248
putr@bulelengkab.go.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

MTU Diberikan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pekerja Konstruksi Bersertifikat

Admin putr | 05 Agustus 2016 | 823 kali

Denpasar – Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyerahkan pengelolaan satu Mobile Training Unit (MTU) atau Unit Pelatihan Keliling kepada Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika di Denpasar, Bali, Jumat (5/8). Dengan diberikannya MTU tersebut diharapkan dapat menjawab tantangan kebutuhan pekerja konstruksi di Bali.

“Kita didik para tenaga kerja di Bali yang belum berpengalaman agar memiliki skillyang standar, lalu disertifikat, kita pergunakan MTU," tutur Direktur Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian PUPR, Yusid Toyib pada acara penyerahan MTU.

Menurutnya, jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat menjadi isu penting bagi proses pembangunan di Indonesia. Berdasarkan rencana strategis DJBK periode 2015-2019, diharapkan terdapat 750.000 tenaga kerja konstruksi bersertifikat baru.

“Saya yakin jumlah pekerja konstruksi di Bali itu banyak. MTU ini dapat lebih aktif menjangkau pekerja konstruksi ke polosok daerah di Bali. Pekerja yang dahulu harus mendatangi balai, kini tidak perlu karena MTU yang akan mendatangi mereka, kami dorong agar jumlah pekerja konstruksi di Bali meningkat dan berkualitas,” ucapnya.

Hingga saat ini sudah tersebar 33 unit MTU ke berbagai provinsi di Indonesia, MTU memiliki tiga komponen penting, diantaranya unit operasional kendaraan dan perlengkapan pelatihannya sebagai hardware, materi dan bahan ajar sebagai software, serta tenaga instruktur sebagai brainware.

DJBK pun terus menjalin 200 kerjasama strategis dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, LPJK, asosiasi, BUJK, proyek, dan masyarakat jasa konstruksi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kerja konstruksi di Indonesia.

Selain menyalurkan MTU ke berbagai daerah, Ditjen Bina Konstruksi pun terus meningkatkan jumlah sertifikasi pekerja konstruksi, salah satunya adalah kerjasama yang telah berjalan dengan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi  (BNSP) untuk menjalankan skema sertifikasi tenaga kerja konstruksi, serta mengajak BUMN konstruksi dalam penyaluran tenaga kerja.

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengatakan bahwa para pekerja konstruksi di Bali harus dapat mempertahankan kearfian lokal dalam membangun infrastruktur dan memperhatikan keunikan arsitektur masyarakat khas bali yaitu “Asta Kosala Kosali”. (dnd)

Download disini