Surabaya - Nawa Cita Presiden RI terkait Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), khususnya mengenai penyelenggaraan jasa konstruksi menjadi acuan DirektoratJenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian PUPR dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus melakukan perbaikan dengan didukung SDM dan sarana prasarana yang semakin memadai.
Demikian diutarakan Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, Panani Kesai, dalam peresmian penggunaan Workshop Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II hari ini (25/05) di Surabaya.
Panani Kesai mengatakan Rencana strategis (renstra) tahun 2015-2019 Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menargetkan sebanyak 750.000 tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat di Indonesia. “keberadaan Balai yang telah direhabilitasi ini harus dapat menunjukan kinerja maksimal dalam berkontribusi dalam pencapaian target target Direktorat Jenderal Bina Konstruksi”, Ujarnya.
Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak awal Pemerintahan Presiden Jokowi – JK telah berkontribusi menghasilkan 7.957 tenaga terampil bersertifikat dan telah menghasilkan lulusan peserta pelatihan sebanyak 8,736 orang, sejak 2015 hingga April 2016.
Kepala Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya, Hambali mengatakan capaian total sebanyak 7.957 tenaga kerja konstruksi bersertifikat ini akan diakumulasikan dengan capaian Balai Pelatihan Konstruksi di Seluruh Indonesia, dan Tim Pembina Jasa Konstruksi Daerah di Provinsi Kabupaten Kota, dan hasil kerjasama dengan mitra kerja Direktorat Jenderal Bina Konstruksi hingga 2019 nanti.
Penggunaan workshop Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya yang berlokasi di Jalan Bukit Darmo Raya, Surabaya, Jawa Timur yang telah direhabilitasi ini telah mulai dilakukan.Pelaksanaan rehabilitasi tersebut, berlangsung dari bulan Agustus hingga Desember 2015, dengan menggunakan APBN 2015 dengan anggaran terkontrak ± Rp.6,7 Milyar. Fasilitas yang direhab, diantaranya : Ruang Kelas (Workshop Gambar) (D), Workshop Kayu (C1) serta perluasaannya, Workshop Las (C2), Workshop Plumbing (C3) serta perluasannya.
Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya melakukan berbagai jenis pelatihan ahli dan terampil, kemudian melakukan pembekalan dan fasilitasi uji kompetensi serta pembekalan dan fasilitasi uji kompetensi menggunakan MTU (mobile training unit). Balai Pelatihan ini memiliki wilayah pelayanan dan koordinasi di enam provinsi, diantaranya Jawa Timur (29 kabupaten/9 kota), Jawa Tengah (29 kabupaten/6 kota), DI Yogyakarta (5 kabupaten/1 kota), Bali (9 kabupaten/1 kota), NTB (10 kabupaten/kota), dan NTT (21 kabupaten/kota).
“Balai ini dalam beberapa tahun ke depan diarahkan untuk memiliki fokus khusus keterampilan bidang las, dan Balai Pelatihan ini diproyeksikan akan menjadi balai pelatihan konstruksi yang memiliki fasilitas Las (welding) nomor wahid di Indonesia”, ujarnya.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitasi balai terutama untuk menjadi balai pelatihan yang excellent ditingkat regional yang dapat dibanggakan bangsa dan Negara dalam pembinaan konstruksi di Indonesia.
Salah satu manfaat nyata dari keberadaan balai pelatihan konstruksi adalah kemudahan bagi pekerja konstruksi untuk mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi dan sertifikasi pekerja konstruksi. Pekerja konstruksi yang sudah mempunyai sertifikasi kompetensi akan mempunyai daya saing dengan pekerja dari negara-negara lain, khususnya di kawasan ASEAN. Dengan adanya pekerja yang berkualitas, pembangunan infrastuktur di Indonesia tidak perlu memakai pekerja konstruksi dari luar negeri.
“Dengan adanya rehabilitasi Workshop ini, diharapkan Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya, menjadi Balai Pelatihan yang memiliki kualitas lebih baik serta fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh stakeholder terkait”, tutup Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi, Panani Kesai (dn).
Download disini