(0362) 22248
putr@bulelengkab.go.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Presiden Jokowi : Membangun Infrastruktur Meningkatkan Daya Saing Indonesia

Admin putr | 30 September 2016 | 730 kali

AMBON - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi perubahan di tingkat global dan meningkatkan daya saing Indonesia, harus melakukan pembenahan dalam 3 hal yaitu, deregulasi, percepatan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut kembali diungkapkan saat meresmikan Jembatan Merah Putih, di Ambon provinsi Maluku (4/4).

"Untuk mengantisipasiperubahan global yang sangat cepat, pembenahan di semua sektor harus dilakukan, ada 3 hal yakni deregulasi, percepatan pembangunan infrastruktur dan SDM," tutur Presiden Jokowi.

Lebih khusus, dalam Presiden mengatakan percepatan dalam pembangunan infrastruktur sangat berpengaruh dalam kecepatan peningkatkan daya saing Indonesia.

"Bahwa yang namanya infrastruktur, dalam bentuk apapun itu harus wajib (dilaksanakan) baik itu jalur kereta api, jalan tol, pelabuhan, airport dan jembatan seperti ini, semuanya karena ini akan menaikkan produktifitas, meningkatkan competitiveness kita," tambah Presiden.

Presiden menilai, akan percuma apabila deregulasi dilaksanakan tanpa dibarengi dengan percepatan pembangunan infrastruktur.

Ditemui setelah peresmian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, berdasarkan pengalamannya saat pembangunan infrastruktur, khususnya jalan maka dengan sendirinya kawasan tersebut akan tumbuh.

"Bahkan, apabila tidak dikendalikan akan bahaya, artinya dengan membuka kawasan, akses-akses jalan itu dengan sendirinya, pemukiman, ekonomi akan tumbuh, sekaligus established," tutur Menteri Basuki.

Menteri Basuki mencontohkan, pembangunan infrastruktur seperti Jembatan Merah Putih, selain bertujuan untuk memperlancar arus kendaraan juga meningkatkan perekonomian antara 2 tempat yang terpisahkan oleh teluk.Setelah Jembatan Merah Putih dan Jembatan Pak Kasih (Kapuas Tayan), untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di kawasan timur Indonesia, Basuki mengatakan bahwa saat ini pembangunan jembatan panjang yang dilaksanakan berada di kawasan timur Indonesia.

"Yang lebih harus lebih dipercepat pembangunan infrastruktur adalah di (kawasan) timur ini, untuk meminimalkan disparitas kawasan barat dan timur indonesia, kalau dilihat jembatan panjang yang dibangun ada di timur," tutur Basuki.

Menteri Basuki menyebutkan jembatan tersebut adalah Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura, Papua; jembatan Pulau Balang di Balikpapan, Kalimantan Timur; Jembatan Teluk Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan yang sedang dilakukan Feasibility Studies (FS) saat ini adalah jembatan yang menghubungkan pulau Adonara di Flores, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan di kawasan Barat pembangunan jembatan panjang adalah Jembatan Musi IV, Palembang Sumatera Selatan.

"Visi pemerintah saat ini adalah membangun Indonesia timur khususnya untuk mengurangi disparitas antar kawasan Indonesia Barat dengan Kawasan Indonesia Timur," tutup Menteri Basuki. (nrm)

Download disini