Jakarta - Adanya publikasi yang efektif terkait program perumahan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan diharapkan mampu mempermudah masyarakat untuk mengakses Program Satu Juta Rumah di Indonesia. Namun demikian, publikasi tidak hanya bergantung pada besar kecilnya anggaran publikasi yang tersedia tapi juga bagaimana setiap pegawai dan masyarakat memiliki komitmen dan mendukung serta mengetahui program yang dilaksanakan sebaik mungkin.
Demikian benang merah kegiatan Rapat Koordinasi Publikasi yang diselenggarakan oleh Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Sekretariat Ditjen Penyediaan Perumahan di Hotel Grand Savero, Bogor, Selasa (4/10). Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari mulai Selasa - Rabu (4-5/10) tersebut diikuti oleh perwakilan dari Direktorat di Ditjen Penyediaan Perumahan.
Menurut Koordinator Program Satu Juta Rumah Ditjen Penyediaan Perumahan Dedi Permadi, sampai saat ini program publikasi khususnya di sektor perumahan masih berkutat pada besar kecilnya anggaran publikasi ke media massa. Padahal sebenarnya publikasi yang efektif adalah seberapa jauh masyarakat atau publik mengetahui pelaksanaan Program Satu Juta Rumah di lapangan.
"Dalam melaksanakan publikasi pemerintah atau Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR jangan hanya mengacu seperti publikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta. Tapi bagaimana publikasi yang dilaksanakan diketahui masyarakat atau publik dan mereka memahami program perumahan yang kita lakukan," ujarnya.
Dedi menambahkan, publikasi tidak melulu harus dilakukan ke pihak eksternal organisasi tapi juga ke internal dimana para pegawai juga dapat menjadi agen penyedia informasi. Para pegawai yang paham akan program serta kebijakan organisasinya akan berdampak pada penyebarluasan informasi yang baik pula kepada masyarakat.
"Adanya informasi yang disediakan dengan baik oleh Ditjen Penyediaan Perumahan melalui berbagai media internet seperti website dan media sosial tentunya dan didukung data serta informasi yang memadai akan sangat membantu masyarakat untuk memperoleh informasi tentang program perumahan," katanya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Komunikasi Publik Setditjen Penyediaan Perumahan Suharlin menyatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap kegiatan publikasi yang dilaksanakan selama ini. Namun demikian, peran aktif dari Direktorat teknis terkait untuk memberikan informasi hasil pembangunan perumahan juga sangat diperlukan.
Saat ini, imbuh Suharlin, pihaknya juga melakukan publikasi melalui media massa maupun media sosial. Untuk media sosial disampaikan via facebook, instagram, youtube dan twitter. "Kami juga sedang menyusun publikasi dengan bentuk majalah. Rencananya majalah yang akan dinamakan Puritama itu akan diterbitkan pada akhir Oktober tahun ini," tandasnya. (Ris/nrm)
Download disini