Jakarta - Penyerapan anggaran 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) per 29 Juni 2016 telah mencapai 26,65 persen atau senilai Rp 27,4 trilliun. Serapan anggaran tersebut meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 15,50 persen.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Taufik Widjoyono di Kantor Kementerian PUPR, Kamis (30/6) mengatakan bahwa serapan tahun ini dapat meningkat signifikan dari tahun lalu karena pelaksanaan lelang telah di mulai pada akhir 2015. Selain itu, alokasi untuk multi years contract (MYC) ditingkatkan.
Menurut Taufik, target pembangunan infrastruktur bidang PUPR 2016 adalah kedaulatan pangan/ketahanan air, konektivitas serta bidang perumahan dan permukinan.
Terkait kedaulatan pangan/ketahanan air, Kementerian PUPR akan bangun jaringan irigasi seluas 52.000 hektar dan rehabilitasi jaringan irigasi 348.000 hektar, 30 waduk (delapan waduk baru dan 22 waduk lanjutan) termasuk dua waduk yang telah selesai dibangun. Kemudian pembangunan 387 embung/bangunan penampung air lainnya dan pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air baku sebesar 6,27 meter kubik per detik.
Untuk konektivitas, dilakukan pembangunan jalan baru di daerah perbatasan, Sumatera, Kalimantan, dan Papua sepanjang 769 kilometer. Kemudian peningkatan kapasitas jalan nasional sepanjang 1.366 kilometer, pembangunan jembatan 8.052 meter, peningkatan jembatan 4.682 kilometer dan pembangunan jalan tol 29 kilometer yang dilakukan oleh pemerintah.
Di bidang Perumahan dan Permukiman target yang diharapkan dapat dicapai antara lain pembangunan rumah susun untuk MBR sebanyak 10.458 unit, pembangunan rumah khusus 5.906 unit. Lalu pembangunan rumah swadaya dan rumah tidak layak huni sebanyak 94.210 unit dan penyaluran bantuan pembiayaan untuk pembangunan 87.390 unit rumah umum (rumah tapak dan rusunami) melalui KPR FLPP. (ind)
Download disini