(0362) 22248
putr@bulelengkab.go.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Transportasi Berkelanjutan Akan Diangkat Jadi Isu Utama Pada Prepcom 3

Admin putr | 24 Juni 2016 | 610 kali

Jakarta - Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rina Agustin Indriani menyatakan bahwa transportasi yang layak dan berkelanjutan masih menjadi isu penting di kota-kota besar di Indonesia seperti, Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya. Kemudian dalam konsep perencanaan kota terintegrasi harus didukung dengan layanan angkutan umum dan kelengkapan fasilitas bagi pejalan kaki.

Pada Prepcom 3 di Surabaya nanti, transportasi menjadi salah satu isu utama yang akan dibahas. Prepcom 3 yang akan diselenggarakan pada 25-27 Juli 2016 tersebut rencananya akan dihadiri 193 negara. Tujuan diadakannya Prepcom 3 adalah menggali masukan dan perspektif akhir terkait Agenda Baru Perkotaan dari berbagai negara dalam rangka menuju Habitat III di Quito, Ecuador pada 17-20 Oktober nanti.

Menurut Rina, ditunjuknya Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan Prepcom 3 karena kota ini merupakan salah satu kota terbaik yang banyak mendapat penghargaan dan perhatian dunia. "Ini tentu membanggakan bagi kita, khususnya Surabaya, biasanya PrepCom diadakan di negara lain, seperti PrepCom 1 di New York (17-18 September 2014), dan PrepCom 2 di Nairobi, Kenya (14-16 April 2016),” kata Rina dalam Media Briefing Transport and Mobility di Jakarta, Rabu (23/6).

Terkait dengan transporasi dan mobilitas masyarakat, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit mengatakan pembatasan kendaraan bermotor, perlu dilakukan. Meski begitu, pembatasan kendaraan yang efektif bukan lagi dengan pembatasan fisik, seperti sistem ganjil genap yang akan diterapkan dalam waktu dekat. Melainkan, pembatasan dengan menggunakan aspek fiskal dan pendekatan kepemilikan justru lebih efektif.

"Menurut saya, peraturan 3 in 1 jauh lebih efektif dibandingkan dengan menerapkan plat nomor ganji genap," kata Danang.

Sementara Asisten Deputi Gubernur Bidang Transportasi DKI Jakarta, Sunardi M Sinaga mengatakan selama ini fokus transportasi perkotaan tertuju pada kemacetan. Menurutnya, dengan pembangunan jalan baru dan meningkatkan sarana untuk kendaraan bermotor ternyata merangsang peningkatan penggunaan kendaraan bermotor yang mengakibatkan masalah ekonomi dan lingkungan yang lebih besar.

"Mengubah cara masyarakat dalam menggunakan jalan dan menawarkan pilihan transportasi publik yang menarik merupakan hal utama yang harus segera diwujudkan," kata Sunardi.

Ia menambahkan, peningkatan mobilitas perkotaan, saat ini mengarah kepada sistem transportasi terpadu. Hal ini tentunya memerlukan pola pikir baru mengenai peran, dan hubungan antara setiap aspek dari infrastruktur dan layanan transportasi.

Usai media briefing, acara dilanjutkan dengan Stakeholder Meeting yang membahas tema yang sama yaitu Transport and Mobility. (ind)

Download disini