Potensi sumber daya air Indonesia sebenarnya cukup besar, yaitu sebesar 3,960 miliar meter kubik. Kalimantan, Papua, dan Sumatera merupakan area dengan potensi air permukaan sebesar 82 persen dari seluruh air permukaan di Indonesia. Sementara itu, Pulau Jawa hanya mempunyai 4 persen, tetapi dihuni hampir 60 persen penduduk Indonesia. Hal ini menyiratkan adanya potensi kelangkaan air.
“Kekeringan dan kelangkaan air itu berbeda. Kekurangan air secara alami akibat iklim dinamakan kekeringan. Kekurangan air yang disebabkan pengurangan air oleh manusia dinamakan kelangkaan air,” ungkap Peneliti Utama Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang Sumber Daya Air, Badan Litbang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Prof. Dr. Drs. Waluyo Hatmoko M.Sc dalam orasinya yang dikukuhkan sebagai profesor riset pada Kamis (21/4).
Dalam Pengukuhan Profesor Riset Bidang Teknik Konservasi dan Tata Air dengan orasi bertajuk “Upaya dan Strategi Mengatasi Kekeringan dan Kelangkaan Air di Indonesia”, Waluyo juga memaparkan ketersediaan air di Indonesia yang tidak merata. Ketersediaan air per kapita di Jawa 1.168 meter kubik/orang/tahun padahal batas ambang ideal adalah 1.700 meter kubik/orang/tahun. Jika dilihat dari rasio ini, Pulau Jawa sudah masuk dalam batas kritis kelangkaan air yang artinya sudah harus berhati-hati dalam penggunaan air.