Denpasar-Memasuki pekan Mudik Lebaran 2018, Kementerian PUPR terus berbenah guna menunjang kelancaran mudik lebaran 2018 dengan memperbaiki dan merehabilitasi jalan. Di Provinsi Bali, kesiapan infrastruktur jalan menjadi perhatian karena selain arus mudik juga menjadi salah satu tujuan wisata utama pada libur Lebaran tahun ini.
Dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V ke Provinsi Bali pada tanggal 30 Mei - 1 Juni 2018 Ketua rombongan Komisi V DPR RI, Anton Sukartono Suratto menyatakan bahwa kunjungan masyarakat ke Bali dalam masa libur mudik Lebaran 2018 ini akan meningkat karena libur lebaran bersamaan waktunya dengan liburan anak sekolah. “Event Asian Games 2018 juga dapat menjadi motor bagi banyaknya turis yang akan berkunjung ke Bali. Untuk itu perlu peningkatan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam mudik tahun ini demi suksesnya mudik 2018" jelas Anton.
Sementara menurut Direktur Jembatan, Ditjen Bina Marga Iwan Zarkasi yang ikut mendampingi Kunker Spesifik ini mengatakan keseluruhan jalan nasional di Provinsi Bali berada dalam kondisi mantap untuk dilalui dan siap digunakan dalam Mudik Lebaran 2018. Jalan nasional lingkar Bali menjadi akses utama bagi para pengguna jalur darat dari Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Nusa Penida, dan Terminal Mengwi. "Untuk mengantisipasi titik macet di Gilimanuk akan ditanggulangi dengan menghilangkan gangguan samping seperti kegiatan yang menggunakan badan jalan, pasar tumpah, dll. Rambu lalu lintas yang ada juga akan dimaksimalkan, sehingga kami harap arus kendaraan di sepanjang Jalan Nasional pun dapat mengalir dengan lancar" jelas Iwan.
Pada saat mudik lebaran 2018 nanti, Fasilitas jalan nasional untuk kendaraan golongan 1 dapat meningkat kapasitasnya karena adanya peraturan larangan beroperasinya kendaraan-kendaraan berat di ruas jalan nasional demi memberikan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi para pemudik dalam berkendara. Kementerian PUPR juga turut mengaktifkan posko-posko mudik dan rest area bagi para pemudik di Bali.
Selain itu, untuk menunjang kepadatan kendaraan yang berasal dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Pengembangan Jalan Nasional (BPJN) VII terus mengebut pembangunan underpass Ngurah Rai. Progresnya saat ini sudah 66%, lebih cepat dibandingkan rencana awal 62%.(mar)