(0362) 22248
putr@bulelengkab.go.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

KADIS PUTR HADIRI OBROLAN PASAR BERTEMA ARSITEKTUR DAN KEPARIWISATAAN BULELENG BERSAMA POPO DANES

Admin putr | 09 Juni 2024 | 357 kali

Buleleng, 9 Juni 2024 - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Buleleng, I Putu Adiptha Ekaputra, ST., MM., berkesempatan menghadiri undangan Pasar Intaran Bali Utara ke-16 yang bertempat di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan. Acara yang digagas oleh Gede Kresna tersebut turut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pariwisata, Camat Sukasada, aparat pemerintah desa, pelaku pariwisata, komunitas desain, organisasi kemasyarakatan, organisasi kemahasiswaan, siswa sekolah maupun dari masyarakat umum.

 

Acara yang dikemas dengan santai dan kekeluargaan tersebut diisi dengan sejumlah kegiatan seperti senam sehat, lomba mewarnai anak, pasar minggu (sunday market) yang menggelar produk UMKM lokal, serta obrolan bernuansa pasar sebagai acara utama yang bertemakan “Arsitek dan Kepariwisataan Buleleng” dengan menghadirkan Popo Danes dan Putu Ardana sebagai pembicara. Popo Danes dikenal sebagai arsitek kelahiran Desa Banyuatis dengan karya-karya yang sangat fenomenal serta telah diakui dunia. Sedangkan Putu Ardana adalah penggiat pariwisata sekaligus tokoh masyarakat Desa Munduk yang sangat aktif dalam pelestarian adat dan budaya.

 

Kadis PUTR dalam kesempatan tersebut menyambut baik diselenggarakannya Pasar Intaran yang bertujuan untuk memberikan edukasi, menambah wawasan serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dinas PUTR terus berupaya menyediakan infrastruktur yang memadai khususnya untuk memenuhi aksesibilitas menuju daerah-daerah tujuan wisata baik yang sudah ada maupun yang baru di Kabupaten Buleleng. Selain itu, Dinas PUTR saat ini sedang melakukan revisi terhadap Perda RDTR untuk mengakomodir perkembangan potensi wilayah dan arah kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah, serta dapat mendukung pembangunan sektor pariwisata sebagai bagian dari kemudahan berusaha dengan tetap memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan standar teknis bangunan.

 

 

Dalam sesi mengenai arsitektur, Popo Danes membahas perkembangan arsitektur di Bali dari masa ke masa yang dipengaruhi oleh ketersediaan material lokal saat itu, keanekaragaman arsitektur antara satu daerah dengan daerah lainnya yang mulai kehilangan ciri khasnya sehingga cenderung sama mengikuti perkembangan zaman modern, serta peranan arsitektur bangunan yang selaras dan serasi dengan lingkungan, budaya dan kearifan lokal setempat dalam mendesain bangunan. Dalam kesempatan tersebut, Popo Danes juga membagikan pengalamannya dalam mengerjakan karya arsitektur yang didominasi bangunan penunjang pariwisata seperti hotel, resort, villa, dan sebagainya bahkan hingga ke mancanegara.

 

Kemudian pada sesi mengenai pariwisata, Putu Ardana membahas dampak perkembangan pariwisata bagi peradaban manusia, kemudian model pariwisata yang tepat agar dapat mendorong terwujudnya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan namun diharapkan hanya sebagai bonus dimana sektor pertanian dan perkebunan tetap sebagai tumpuan utama bagi kehidupan masyarakat, serta masyarakat tidak hanya berperan sebagai obyek tetapi menjadi subyek pariwisata di Buleleng. Selain itu, Putu Ardana memberikan saran/masukan kepada pemerintah untuk membentuk lembaga yang mengurus tentang pariwisata dan investasi dalam satu lembaga tersendiri.

 

Popo Danes dan Putu Ardana juga mengajak semua pihak yang terkait untuk berkolaborasi mewujudkan Buleleng sebagai destinasi pariwisata di Bali Utara dengan tanpa merusak kaidah arsitektur tradisional maupun tatanan budaya yang telah diwariskan, dimulai dengan merancang konsep masterplan desa atau kawasan yang diharapkan oleh masyarakat. Pada bagian akhir acara, Popo Danes juga membagikan buku yang berjudul “Popo Danes Bali Inspired Architecture For The Tropical World” sebagai tanda persahabatan dan kenang-kenangan kepada Dinas PUTR dan Dinas Pariwisata.